Bulan menyerupai batu bundar yang sangat besar dan berputar mengelilingi bumi. Pada malam hari, saat langit tak berawan, bulan bercahaya terang benderang di puncak kegelapan. Bulan bukanlah sumber cahaya yang sesungguhnya. Bulan memantulkan cahaya matahari seperti cermin. Sifat bulan yang seperti ini disebutkan dalam Al Qur’an:
Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya (Surat al-Furqan: 61)
Kita selalu melihat sisi yang sama pada bulan karena bulan berotasi terhadap dirinya sendiri dan terhadap bumi setiap dua puluh sembilan hari. Karena periode rotasi keduanya sama, maka kita melihat permukaan bulan yang sama.
Ketika kita menatap langit di malam hari, bulan kadang-kadang nampak bundar penuh, kadang-kadang berbentuk setengan lingkaran. Karena bulan berotasi mengelilingi bumi, permukaan yang bercahaya bentuknya berbeda-beda.
Bumi dan bulan saling tarik-menarik, namun gaya gravitasi bumi enam kali lebih besar daripada bulan. Walaupun demikian, gravitasi bulan mempengaruhi bumi, dan menyebabkan air laut mengalami pasang surut. Perubahan yang teratur terjadi pada ketinggian permukaan air laut. Jika gaya tarik gravitasi bulan lebih kuat, ketinggian air akan meningkat dan menurun perlahan-lahan. Dengan demikian, daerah pantai lautan dan samudera akan tergenangi air secara teratur.
Namun, selama pasang, air selalu naik sampai tingkat tertentu karena Allahkita telah “menyetel” gaya gravitasi bulan dan bumi sedemikian rupa untuk melindungi kita dari bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar