Kamis, 19 April 2012

SIANG-MALAM dan MUSIM-MUSIM


Bumi condong terhadap sumbunya sebesar 23° 27'. Jika sudut ini tidak ada, maka tak akan ada musim di bumi ini.
Selama berotasi pada sumbunya, bumi agak miring terhadap orbitnya. Inilah yang menyebabkan terjadinya empat musim: musim semi, panas, gugur, dan musim dingin.


Jika Allah berkehendak, bisa saja bumi kita lurus terhadap orbitnya. Dan tak akan ada musim. Suhu udara akan sama di seluruh penjuru bumi. Mulai dari makanan yang kita makan hingga udara yang kita hirup, gaya hidup serta lingkungan kita, semuanya akan berubah. 



Anak-anak, pernahkah kamu berpikir mengapa ada siang dan malam? Ruang angkasa benar-benar gelap. Namun bumi, yang juga berada di ruang angkasa, memiliki perubahan siang dan malam. Di pagi hari, kita bangun untuk menyongsong cahaya matahari, tapi ketika malam datang, hari menjadi gelap. Baiklah, bagaimana kamu berpikir bumi kita menjadi terang di pagi hari. 



Seperti halnya bumi kita yang bergerak sepanjang orbitnya, ia juga berputar terhadap dirinya sendiri. Karena semua putaran itu maka sisi yang menghadap matahari menjadi terang. 



Tidak seperti bumi kita, Uranus berotasi terhadap sisinya, seolah-olah planet tersebut “terjatuh”. Hal ini menyebabkan planet tersebut “menggelinding” mengelilingi matahari seperti sebuah bejana. Garis Khatulistiwa Uranus kemiringannya mencapai 980 terhadap orbitnya, sehingga kutubnya hampir menghadap ke matahari selama separuh orbitnya. Uranus memerlukan waktu 84 tahun bumi untuk mengitari matahari! Karena itu, selama beberapa tahun pada suatu waktu, tiap kutub terus menerus menerima cahaya matahari atau terus-menerus dalam gelap. 



Apa jadinya jika salah satu sisi bumi selalu siang dan sisi yang lain selalu malam? Jika terjadi demikian, orang tidak akan memiliki waktu khusus untuk tidur. Setiap orang akan tidur atau terjaga pada waktu yang benar-benar berbeda. Akan ada “kebingungan” luar biasa dalam hubungan antar manusia.


Seorang pengembara yang bergerak terus menerus pada kecepatan tertentu ke arah Barat dengan sebuah pesawat selalu berada di siang hari karena Matahari tak pernah tenggelam. Jika Bumi tidak berotasi pada sumbunya, kita tak akan pernah melihat malam hari, sama seperti pengembara di dalam pesawat itu






























Marilah kita bayangkan jika kita hanya memiliki siang hari: dapatkah kita tidur nyenyak? Di samping itu, kita tak akan pernah melihat bulan dan bintang-bintang yang hanya nampak di kegelapan malam. 

Kemungkinan lain, apa yang terjadi bila kita selalu dalam gelap? Yang pertama, kita tidak akan pernah bisa melihat matahari, langit biru, atau hal-hal indah lainnya yang hanya bisa kita saksikan pada siang hari. Tak seorang pun tahu akan menjadi bagaimana jam tidur dan jadwal sekolah kita. Kita akan pergi ke sekolah dalam kegelapan malam dan istirahat dalam gelap pula. 

Dan yang lebih penting adalah tumbuh-tumbuhan yang butuh siang dan malam untuk hidup akan hilang dengan segera. Alhasil, hal ini berarti berakhirlah kehidupan. 

Walau demikian, Tuhan kita telah menciptakan malam dan siang hari untuk mempermudah hidup kita. Dengan menciptakan malam dan siang hari, Dia telah menjadikan hidup kita teratur. Alasan diciptakannya malam dan siang dinyatakan dalam Al Qur’an sebagai berikut:
Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (Surat al-Furqan: 47)
Perhatikanlah bahwa setiap hari penemuan baru selalu dibuat. Akan tetapi, tak satu pun dari hal-hal tadi yang tidak diawali oleh sesuatu: itu semua diilhami oleh benda dan makhluk yang telah ada di alam sebelumnya. Penemuan yang mana yang dapat membuat bumi berotasi terhadap dirinya dan menyebabkan terjadinya siang dan malam? Tak satu pun, bukan? Hanya Tuhan, Sang Pencipta langit, bumi beserta segala sesuatu diantara keduanya yang menyempurnakannya.

Camkan selalu dalam pikiranmu bahwa hanya Allah yang menciptakan malam dan siang. Dia dengan mudah dapat merubahnya. Dan hidup kita akan berada dalam kekacauan. Lagi pula, kita tidak akan membahas hal ini lebih lanjut. Dalam Al Qur’an, Allah memberitakan bahwa jika Allah berkehendak, Dia dapat dengan mudah memperpanjang malam atau siang hari.

…Jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang mendatangkan sinar terang kepadamu?... (Surat al-Qasas: 71)

…Jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya?... (Surat al-Qasas: 72)
Ayat ini menjelaskan bahwa baik malam maupun siang tidak akan pernah terjadi tanpa kehendak Allah. Alam semesta ini dan segala sesuatu di dalamnya adalah kepunyaan Allah, Sang Pencipta.

Anak-anak yang baik, janganlah lupakan bahwa Allah yang Maha Perkasa telah menciptakan kamu dengan segala sesuatu yang dapat kamu ketahui dan bayangkan.

Sumber: harun yahya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar