Kamis, 19 April 2012

Mengapa Ruang Angkasa Cenderung Berwarna Hitam?


Di Bumi, langit terang pada siang hari karena molekul-molekul udara memantulkan sinar matahari seperti milyaran cermin mungil. Namun di Bulan, tidak ada atmosfir, jadi langit gelap dan bintang-bintang tampak, bahkan pada siang hari. Begitu juga di ruang angkasa itu sendiri yang sangat kosong, dengan terlalu sedikit molekul untuk memantulkan kembali cahaya pada kita. Jadi bahkan dekat Matahari yang menyala, ruang angkasa akan tetap hitam.


Meski demikian, kehitaman ruang angkasa melibatkan teka-teki yang rumit, yang telah diperdebatkan oleh para ilmuan selama beratus-ratus tahun. Mengapa tidak semua bintang di alam semesta kita bersama-sama menghasilkan cahaya yang menyilaukan? Mengapa langit tetap gelap pada malam hari?


Thomas Diggers, seorang astronom memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini pada tahun 1500-an. Diggers percaya bahwa alam semesta ini tidak terbatas, bahwa ruang angkasa tak berujung itu, dan terdapat jumlah bintang yang tak terbatas.


Jika ruang angkasa dipenuhi dengan begitu banyak bintang, pikirnya, seharusnya ada bintang ke mana pun kita menoleh. Dipenuhi dengan matahari-matahari yang jauh, langit malam seharusnya membutakan kita dengan cahaya yang menyilaukan. Tetapi kenyataannya tidak, dan Diggers tidak pernah memecahkan teka-teki itu.


Wilhelm Olbers, seorang astronom abad 19, juga memikirkan masalah itu selama bertahun-tahun, dan pertanyaan mengapa langit malam gelap kemudian dikenal sebagai Paradoks Olbers.


Olbers mengusulkan beberapa pemecahan, tetapi memutuskan bahwa jawabannya adalah debu. Mungkin kita tidak dapat melihat cahaya dari bintang-bintang yang sangat jauh, katanya, karena debu, di angkasa menyerapnya. Itu akan berarti bahwa jumlah bintang tidak terbatas ada, hanya saja tertutup oleh debu.


Tetapi setelah kematian Olbers, para ilmuan menghitung bahwa sinar-sinar bintang dari semua matahari itu seharusnya cukup untuk memanaskan setiap debu, sehingga juga berpijar. Jadi langit malam seharusnya diterangi oleh debu bersinar. Dan persoalan kembali ke awal, Paradoks.


Jadi para ilmuan mencoba teori-teori lain. Cahaya yang jauh lebih redup dari pada cahaya yang dekat, kata mereka. Jadi, bintang-bintang yang sangat jauh memang tidak bisa terlihat. Namun , jika jumlah bintang tidak terbatas, cahaya akan dijumlahkan, dan langit tetap saja seharusnya terang.


Namun yang jelas, kegelapanlah yang menguasai malam. Ada yang salah dengan teori-teori itu. Tetapi apa? Diggers, Olbers dan lainnyamemperkirakan ada jumlah bintang yang tidak terbatas di jagad raya yang besarnya juga tidak terbatas. Mereka salah.


Astronom Edward Harisson dari universitas  Massachusets di Amherst, AS, Menulis buku berjudul Kegelapan di Malam Hari : Teka-teki Alam Semesta. Ia berkata bahwa memang tidak cukup banyak bintang untuk menutupi angkasa dengan cahaya. Langit malam tampak tidak terang, karena bintang-bintang  dan  alam semesta tidak membentang tanpa akhir. 


Dengan teleskop paling juat, kini kita hamper bisa melihat di mana bintang-bintang “berakhir.” Cahaya dapat membutuhkan waktu jutaan tahun untuk menempuh perjalanan ke tempat kita dari bintang-bintang yang jauh. Jadi, ketika kita melihat angkasa, kita melihat ke waktu lampau. Teleskop terbaik memungkinkan kita melihat cahaya yang memulai perjalanannya ke arah kita sekitar 10 milyar tahun yang lalu.


Alam semesta baru berumur 15 milyar tahun. Semakin baik teleskop kita nantinya, semakin jauh  ke masa lalu kita dapat melihat. Edgar Allen Poe, yang menulis puisi-puisi dan kisah-kisah yang mendirikan bulu roma seperti The Raven (Burung Gagak) dan The Telltale Heart (Hati Yang Membuka Rahasia), terusik oleh ide-ide itu. Tahun 1848, Poe menerbitkan Eureka (sebuah puisi Prosa) : A prose Poem. Di kegelapan angkasa, tulisnya, kita melihat kehampaan yang ada sebelum kelahiran bintang-bintang.


Menurut Harrison, puisi Poe pada dasarnya benar. “Melalui ruang-ruang kosong di antara bintang-bintang,” tulisnya, “kita melihat kembali ke awal mula alam semesta.

SIANG-MALAM dan MUSIM-MUSIM


Bumi condong terhadap sumbunya sebesar 23° 27'. Jika sudut ini tidak ada, maka tak akan ada musim di bumi ini.
Selama berotasi pada sumbunya, bumi agak miring terhadap orbitnya. Inilah yang menyebabkan terjadinya empat musim: musim semi, panas, gugur, dan musim dingin.


Jika Allah berkehendak, bisa saja bumi kita lurus terhadap orbitnya. Dan tak akan ada musim. Suhu udara akan sama di seluruh penjuru bumi. Mulai dari makanan yang kita makan hingga udara yang kita hirup, gaya hidup serta lingkungan kita, semuanya akan berubah. 



Anak-anak, pernahkah kamu berpikir mengapa ada siang dan malam? Ruang angkasa benar-benar gelap. Namun bumi, yang juga berada di ruang angkasa, memiliki perubahan siang dan malam. Di pagi hari, kita bangun untuk menyongsong cahaya matahari, tapi ketika malam datang, hari menjadi gelap. Baiklah, bagaimana kamu berpikir bumi kita menjadi terang di pagi hari. 



Seperti halnya bumi kita yang bergerak sepanjang orbitnya, ia juga berputar terhadap dirinya sendiri. Karena semua putaran itu maka sisi yang menghadap matahari menjadi terang. 



Tidak seperti bumi kita, Uranus berotasi terhadap sisinya, seolah-olah planet tersebut “terjatuh”. Hal ini menyebabkan planet tersebut “menggelinding” mengelilingi matahari seperti sebuah bejana. Garis Khatulistiwa Uranus kemiringannya mencapai 980 terhadap orbitnya, sehingga kutubnya hampir menghadap ke matahari selama separuh orbitnya. Uranus memerlukan waktu 84 tahun bumi untuk mengitari matahari! Karena itu, selama beberapa tahun pada suatu waktu, tiap kutub terus menerus menerima cahaya matahari atau terus-menerus dalam gelap. 



Apa jadinya jika salah satu sisi bumi selalu siang dan sisi yang lain selalu malam? Jika terjadi demikian, orang tidak akan memiliki waktu khusus untuk tidur. Setiap orang akan tidur atau terjaga pada waktu yang benar-benar berbeda. Akan ada “kebingungan” luar biasa dalam hubungan antar manusia.


Seorang pengembara yang bergerak terus menerus pada kecepatan tertentu ke arah Barat dengan sebuah pesawat selalu berada di siang hari karena Matahari tak pernah tenggelam. Jika Bumi tidak berotasi pada sumbunya, kita tak akan pernah melihat malam hari, sama seperti pengembara di dalam pesawat itu






























Marilah kita bayangkan jika kita hanya memiliki siang hari: dapatkah kita tidur nyenyak? Di samping itu, kita tak akan pernah melihat bulan dan bintang-bintang yang hanya nampak di kegelapan malam. 

Kemungkinan lain, apa yang terjadi bila kita selalu dalam gelap? Yang pertama, kita tidak akan pernah bisa melihat matahari, langit biru, atau hal-hal indah lainnya yang hanya bisa kita saksikan pada siang hari. Tak seorang pun tahu akan menjadi bagaimana jam tidur dan jadwal sekolah kita. Kita akan pergi ke sekolah dalam kegelapan malam dan istirahat dalam gelap pula. 

Dan yang lebih penting adalah tumbuh-tumbuhan yang butuh siang dan malam untuk hidup akan hilang dengan segera. Alhasil, hal ini berarti berakhirlah kehidupan. 

Walau demikian, Tuhan kita telah menciptakan malam dan siang hari untuk mempermudah hidup kita. Dengan menciptakan malam dan siang hari, Dia telah menjadikan hidup kita teratur. Alasan diciptakannya malam dan siang dinyatakan dalam Al Qur’an sebagai berikut:
Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (Surat al-Furqan: 47)
Perhatikanlah bahwa setiap hari penemuan baru selalu dibuat. Akan tetapi, tak satu pun dari hal-hal tadi yang tidak diawali oleh sesuatu: itu semua diilhami oleh benda dan makhluk yang telah ada di alam sebelumnya. Penemuan yang mana yang dapat membuat bumi berotasi terhadap dirinya dan menyebabkan terjadinya siang dan malam? Tak satu pun, bukan? Hanya Tuhan, Sang Pencipta langit, bumi beserta segala sesuatu diantara keduanya yang menyempurnakannya.

Camkan selalu dalam pikiranmu bahwa hanya Allah yang menciptakan malam dan siang. Dia dengan mudah dapat merubahnya. Dan hidup kita akan berada dalam kekacauan. Lagi pula, kita tidak akan membahas hal ini lebih lanjut. Dalam Al Qur’an, Allah memberitakan bahwa jika Allah berkehendak, Dia dapat dengan mudah memperpanjang malam atau siang hari.

…Jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang mendatangkan sinar terang kepadamu?... (Surat al-Qasas: 71)

…Jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya?... (Surat al-Qasas: 72)
Ayat ini menjelaskan bahwa baik malam maupun siang tidak akan pernah terjadi tanpa kehendak Allah. Alam semesta ini dan segala sesuatu di dalamnya adalah kepunyaan Allah, Sang Pencipta.

Anak-anak yang baik, janganlah lupakan bahwa Allah yang Maha Perkasa telah menciptakan kamu dengan segala sesuatu yang dapat kamu ketahui dan bayangkan.

Sumber: harun yahya

Bulan yang Menerangi Gelapnya Malam



Bulan menyerupai batu bundar yang sangat besar dan berputar mengelilingi bumi. Pada malam hari, saat langit tak berawan, bulan bercahaya terang benderang di puncak kegelapan. Bulan bukanlah sumber cahaya yang sesungguhnya. Bulan memantulkan cahaya matahari seperti cermin. Sifat bulan yang seperti ini disebutkan dalam Al Qur’an:



Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya (Surat al-Furqan: 61)
Kita selalu melihat sisi yang sama pada bulan karena bulan berotasi terhadap dirinya sendiri dan terhadap bumi setiap dua puluh sembilan hari. Karena periode rotasi keduanya sama, maka kita melihat permukaan bulan yang sama. 

Ketika kita menatap langit di malam hari, bulan kadang-kadang nampak bundar penuh, kadang-kadang berbentuk setengan lingkaran. Karena bulan berotasi mengelilingi bumi, permukaan yang bercahaya bentuknya berbeda-beda.
Bumi dan bulan saling tarik-menarik, namun gaya gravitasi bumi enam kali lebih besar daripada bulan. Walaupun demikian, gravitasi bulan mempengaruhi bumi, dan menyebabkan air laut mengalami pasang surut. Perubahan yang teratur terjadi pada ketinggian permukaan air laut. Jika gaya tarik gravitasi bulan lebih kuat, ketinggian air akan meningkat dan menurun perlahan-lahan. Dengan demikian, daerah pantai lautan dan samudera akan tergenangi air secara teratur. 

Namun, selama pasang, air selalu naik sampai tingkat tertentu karena Allahkita telah “menyetel” gaya gravitasi bulan dan bumi sedemikian rupa untuk melindungi kita dari bencana. 

Pelangi yang Berwarna-warni

Pusat lingkaran pelangi selalu berlawanan dengan matahari. Ketika matahari meninggi, pelangi pun bergerak meninggi untuk menyamakan ketinggian matahari. 

Tuhan kita menciptakan pelangi berwarna-warni dan mempesona secara khusus agar kita mendapatkan kesenangan dari keindahan Bumi, dan merenungkan kekuatan dan kekayaan-Nya. Allah memiliki kekuatan untuk menciptakan keindahan yang tiada ternilai. Karena itu, hal itu tidak mengejutkan kita tetapi semakin membuat kita menghormati Allah dengan lebih baik dan makin bersyukur kepada-Nya. 

Kini, kita akan memusatkan perhatian pada pesona lainnya. Sekarang, kita akan mencermati sebuah benda langit kecil, bulan, yang cantiknya mengagumkan di kala malam hari. 
Pusat lingkaran pelangi selalu berlawanan dengan matahari. Ketika matahari meninggi, pelangi pun bergerak meninggi untuk menyamakan ketinggian matahari. 

Tuhan kita menciptakan pelangi berwarna-warni dan mempesona secara khusus agar kita mendapatkan kesenangan dari keindahan Bumi, dan merenungkan kekuatan dan kekayaan-Nya. Allah memiliki kekuatan untuk menciptakan keindahan yang tiada ternilai. Karena itu, hal itu tidak mengejutkan kita tetapi semakin membuat kita menghormati Allah dengan lebih baik dan makin bersyukur kepada-Nya. 

Kini, kita akan memusatkan perhatian pada pesona lainnya. Sekarang, kita akan mencermati sebuah benda langit kecil, bulan, yang cantiknya mengagumkan di kala malam hari.  Pusat lingkaran pelangi selalu berlawanan dengan matahari. Ketika matahari meninggi, pelangi pun bergerak meninggi untuk menyamakan ketinggian matahari. 

Tuhan kita menciptakan pelangi berwarna-warni dan mempesona secara khusus agar kita mendapatkan kesenangan dari keindahan Bumi, dan merenungkan kekuatan dan kekayaan-Nya. Allah memiliki kekuatan untuk menciptakan keindahan yang tiada ternilai. Karena itu, hal itu tidak mengejutkan kita tetapi semakin membuat kita menghormati Allah dengan lebih baik dan makin bersyukur kepada-Nya. 

Kini, kita akan memusatkan perhatian pada pesona lainnya. Sekarang, kita akan mencermati sebuah benda langit kecil, bulan, yang cantiknya mengagumkan di kala malam hari. Tentu kamu pernah melihat pelangi paling tidak sekali dalam hidupmu. Jika belum, mungkin pernah melihat gambar pelangi di buku atau televisi. Pelangi sangat mengagumkan, karena warna dan bentuknya yang mempesona. Pernahkah kamu berpikir bagaimana ia muncul? Jika belum, kami akan menjelaskannya padamu.


Pelangi kadang-kadang muncul ketika matahari menampakkan diri setelah hujan. Ada sebuah pita melelngkung terdiri atas tujuh warna. Pelangi nampak seperti mahkota dan sangat mengesankan. 

Pelangi sebenarnya adalah tipuan cahaya. Ia merupakan warna dasar sinar matahari. Sesungguhnya, warna sinar matahari terdiri dari banyak warna. Warna-warna yang berasal dari matahari ini dinamakan spektrum. Warna dasar spektrum ini yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Warna putih sinar matahari terjadi jika ketujuh warna ini bercampur. Ketika sinar matahari melalui sekumpulan air hujan, warna-warna pembentuknya muncul. Hal ini karena air membiaskan atau memisah warna didalam sinar. Warna-warna tersebut dipisahkan oleh sekumpulan air hujan pada sudut yang berbeda. 

Apakah hal ini nampak rumit? Jika demikian, ambillah sebuah gelas kristal, dan sorotkan cahaya yang kuat melaluinya. Di sini, gelas diumpamakan sebagai hujan. Lihatlah, ketika gelas dilalui sebuah cahaya kuat, nampak pelangi kecil di dinding. 
Pelangi terbentuk ketika sinar matahari yang terpisah-pisah dalam tujuh warna berbeda melewati sekumpulan air hujan. Jika diamati dari langit, pelangi berbentuk lingkaran, akan tetapi kita hanya dapat melihat setengahnya saja.

Ketika kita membicarakan pelangi, kita selalu melihatnya berbentuk setengah lingkaran. Bagaimanapun, hal itu tidak benar, karena pelangi sesungguhnya berbentuk lingkaran. Namun, tidak mungkin mengamati keseluruhan lingkaran ini dari darat. Karena itulah, kita selalu melihat pelangi setengah lingkaran. Hanya dari pesawat udara kita dapat melihat pelangi sebagai suatu lingkaran.

Pusat lingkaran pelangi selalu berlawanan dengan matahari. Ketika matahari meninggi, pelangi pun bergerak meninggi untuk menyamakan ketinggian matahari. 

Tuhan kita menciptakan pelangi berwarna-warni dan mempesona secara khusus agar kita mendapatkan kesenangan dari keindahan Bumi, dan merenungkan kekuatan dan kekayaan-Nya. Allah memiliki kekuatan untuk menciptakan keindahan yang tiada ternilai. Karena itu, hal itu tidak mengejutkan kita tetapi semakin membuat kita menghormati Allah dengan lebih baik dan makin bersyukur kepada-Nya. 

Kini, kita akan memusatkan perhatian pada pesona lainnya. Sekarang, kita akan mencermati sebuah benda langit kecil, bulan, yang cantiknya mengagumkan di kala malam hari. 

Rabu, 18 April 2012

bending the lihgt-physics experiment

Jika kalian ingin menyaksikan berbgai video percobaan fisika, silahkan kunjungi link berikut:
http://wn.com/physics_experiment

Bernoulli's principle - physics experiment

Jika kalian ingin menyaksikan berbgai video percobaan fisika, silahkan kunjungi link berikut:
http://wn.com/physics_experiment

Greiner, Neise, Stocker. Thermodynamics and Statistical Mechanics (Free Download E-Book)

Greiner, Neise, Stocker. Thermodynamics and Statistical Mechanics (.djvu)
Download here

E-Book yang ada di sini berformat .pdf dan .djvu. Jika teman-teman tidak memiliki software untuk membuka file berformat .djvu, teman-teman dapat mendownloadnya di sini.

Sokolnikoff. Mathematics of Physics and Modern Engineering (Free Download E-Book)

Sokolnikoff. Mathematics of Physics and Modern Engineering (.djvu)
Download here

E-Book yang ada di sini berformat .pdf dan .djvu. Jika teman-teman tidak memiliki software untuk membuka file berformat .djvu, teman-teman dapat mendownloadnya di sini.

Arfken & Webber. Mathematical Methods for Physicists (Free Download E-Book)

Arfken & Webber. Mathematical Methods for Physicists (.djvu)
Download here

E-Book yang ada di sini berformat .pdf dan .djvu. Jika teman-teman tidak memiliki software untuk membuka file berformat .djvu, teman-teman dapat mendownloadnya di sini.

Jerrold E Marsden & Tudor S Ratiu. Introduction to Mechanics and Symmetry (Free Download E-Book)

Jerrold E Marsden & Tudor S Ratiu. Introduction to Mechanics and Symmetry (.pdf)
Download here

Louis N Hand & Janet D Finch. Analytical Mechanics

Louis N Hand & Janet D Finch. Analytical Mechanics (.djvu)
Download here
Download solution

E-Book yang ada di sini berformat .pdf dan .djvu. Jika teman-teman tidak memiliki software untuk membuka file berformat .djvu, teman-teman dapat mendownloadnya di sini.

Siegfried Flugge. Practical Quantum Mechanics

Siegfried Flugge. Practical Quantum Mechanics (.djvu)
Download here

E-Book yang ada di sini berformat .pdf dan .djvu. Jika teman-teman tidak memiliki software untuk membuka file berformat .djvu, teman-teman dapat mendownloadnya di sini.

Fundamental of Physics. Halliday, Resnick

Halliday, Resnick. Fundamental of Physics (.pdf)
Download here
Download solution

Modern Physics, Arthur Beiser

Arthur Beiser. Modern Physics (.pdf)
Download here


Introduction to Quantum Mechanics, David J. Griffiths

David J Griffiths. Introduction to Quantum Mechanics (.djvu)
Download here
Download solution

Free Download E-book Griffiths

David J Griffiths. Introduction to Electrodynamics (.djvu)
Download Here
Download solution

E-Book yang ada di sini berformat .pdf dan .djvu. Jika teman-teman tidak memiliki software untuk membuka file berformat .djvu, teman-teman dapat mendownloadnya di sini.

Free Download E-book Mary L. Boas


 Mary L Boas. Mathematical Methods in Physical Sciences 2nd Edition (.djvu)
Download Here

E-Book yang ada di sini berformat .pdf dan .djvu. Jika teman-teman tidak memiliki software untuk membuka file berformat .djvu, teman-teman dapat mendownloadnya di sini.

Animasi Fisika (Teori Kinetik Gas)

Materi :
Tekanan Gas
Kelajuan Rata-Rata
Ekipartisi Energi
Energi Dalam
Contoh Soal
Download :
Animasi Fisika (Teori Kinetik Gas) Download Disini

Animasi Fisika (Radiasi Benda Hitam)

Materi :
Intensitas Radiasi
Pergeseran Wien
Teori Plank
Efek Foto Listrik
Download :
Animasi Fisika (Radiasi Benda Hitam) Download Disini

Animasi Fisika (Percobaan Young)

Materi :
Interferensi
Celah Ganda
Pola interferensi
Download :
Animasi Fisika (Percobaan Young) Download Disini

Animasi Fisika ( GLBB )










 

Materi :
Pengertian
Percepatan
Analisa Grafik
Contoh GLBB
Download :
Animasi Fisika (GLBB) Download Disini